KEKURANGAN DAN KELEBIHAN SISTEM IRIGASI TETES

 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN SISTEM IRIGASI TETES/ DRIP IRRIGATION SYSTEM

Salah satu teknik penanaman hidroponik dapat menggunakan sistem irigasi tetes yang berfungsi sebagai alat untuk manajemen pengairan (irrigation) dan manajemen pemupukan (fertilization) yang disebut sebagai fertigasi (fertilization and irrigation). Teknik ini difokuskan untuk pengelolaan air dan zat hara yang optimal sesuai dengan kebutuhan tanaman berdasarkan umur tanaman dan kondisi lingkungan sehingga diharapkan menghasilkan hasil yang maksimum. Drip irrigation system sangat tepat digunakan dalam kondisi ekstrim dan untuk menjaga pemberian yang tepat guna dan tepat sasaran. Adapun kekurangan dan kelebihan drip irrigation system ini, antara lain:

  1. Kelebihan drip irrigation system:

  1. Membantu akar tanaman mudah tumbuh dan berkembang dengan pemberian air yang tepat sasaran.

  2. Terjaga dari patogen dan terjamin kebersihannya dari gulma. Kondisi tanah yang terlalu basah dapat menyebabkan timbulnya hama penyakit dan pertumbuhan gulma dan air yang tidak terarah ke berbagai bagian tanaman seperti daun akan menimbulkan jamur, bakteri, virus atau patogen lainnya.

  3. Tepat guna dalam pemberian pupuk dengan kontrol yang akurat mengenai variasi umur, jenis tanaman dan kondisi lingkungan

  4. Tingkat efisiensi tinggi dalam penggunaan air, mengurangi pemborosan air akibat adanya evaporasi dan penguapan lain atau aliran air yang tidak terarah.

  5. Hemat energi, dibandingkan dengan sistem pengairan lainnya sistem irigasi tetes tidak menggunakan pompa air besar atau gerakan mekanis yang memerlukan daya lebih besar.

  6. Mencegah leaf burn (daun terbakar) dengan pemberian air langsung ke daerah perakaran tanaman.

  7. Kualitas hasil produksi tanaman lebih baik karena dengan adanya kontroling dari pemberian nutrisi dan air yang efisien dan konsisten.

  8. Ramah lingkungan, karena dapat mengurangi pemborosan air dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk dan pestisida.

  9. Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai jenis tanaman dan kondisi lingkungan.


B.  Kekurangan drip irrigation system:

  1. Membutuhkan modal investasi yang relatif tinggi dengan pengadaan alat-alat irigasi.

  2. Diperlukan wawasan yang mendalam mengenai tanaman karena sistem ini menggunakan akurasi yang tinggi untuk pemberian air, nutrisi, pestisida dengan menyesuaikan umur tanaman, kondisi media tanam dan kondisi lingkungan.

  3. Perawatan intensif dan controlling yang cermat karena besar kemungkinan memiliki potensi penyumbatan akibat faktor fisik, kimia, biologi yang dapat mengganggu efisiensi dan kinerjanya. Kurangnya pengawasan pengoperasian jaringan irigasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan kebutuhan air tanaman.

  4. Penumpukan garam dapat terjadi di daerah yang tidak terbasahi dan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.


Referensi:

Anom, Ria Mustika. 2022. Produksi Tomat Cherry (Lycopersicum esculentum Mill.) dengan Sistem Irigasi Tetes di PT Momenta Agrikultura. Thesis: Politeknik Negeri Lampung. http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/3475

Susmawati. 2023. Irigasi Tetes, Solusi Efisien Penggunaan Air untuk Tanaman. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Diakses pada 21 Desember 2024. https://bbppbinuang.bppsdmp.pertanian.go.id/artikel/irigasi-tetes,-solusi-efisien-penggunaan-air-untuk-tanaman


Komentar