PERBANDINGAN METODE MEMBACA: JOLLY PHONICS VS WHOLE LANGUAGE APPROACH. MANAKAH CARA TERCEPAT BAGI ANAK USIA DINI MENGENAL HURUF?

 


Membaca adalah jendela awal manusia mengerti akan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan langkah awal seorang anak dalam mengembangkan pemikiran dan wawasan. Salah satu keterampilan yang wajib diperoleh seorang anak karena berdampak pada keberhasilan akademis mereka di masa depan. Penting bagi orang tua maupun guru pembimbing dalam memahami kecenderungan anak dalam melatih membaca melalui pendekatan multisensori yakni pembelajaran melalui aktivitas penglihatan (visual), pendengaran (auditory), gerakan (kinestetik) , dan atau sentuhan (tactile). Terdapat dua jenis metode pendekatan yang digunakan dalam membantu anak untuk melatih membaca usia dini yaitu jolly phonics approach dan whole language approach. Berikut adalah perbedaan pendekatan dari kedua metode tersebut:


  1. JOLLY PHONICS APPROACH (FONETIK)

Fonetik fokus utamanya terkait pengajaran secara eksplisit tentang hubungan bunyi huruf dan keterampilan decoding (penguraian huruf). Aspek utama metode ini terdiri dari (1) Dekode, (2) Kesadaran Fonemik, (3) Korespondensi Huruf-Bunyi

Metode jolly Phonics memiliki tahapan, antara lain:

  1. Learning the letter sound (belajar bunyi huruf)

  • Mengenalkan huruf, mengacak dan mengurutkan huruf A-Z

  • Membedakan huruf yang memiliki kemiripan bentuk, misal, b,d,p,q,g,a,i,j dan sebagainya

  • Mengenalkan gabungan huruf diftong (vocal rangkap) dan bukan diftong (konsonan)

Diftong: ai, au, ei, ou menghasilkan bunyi rangkap dalam satu kata

Contoh:

ai→ “pantai”

au→”kerbaul”

ei→”survei”

oi→”koin”

  • Ulangi kegiatan secara konsisten hingga anak mengenal bunyi dan hurufnya.

  1. Learning the letter formation (belajar menuliskan bentuk huruf)

  • Menulis huruf A-Z dengan langkah menulis yang tepat

  • Menulis kembali huruf dengan fokus huruf yang memiliki kemiripan misal, b,d,p,q,g,a,i,j dan sebagainya

  • Mengulangi huruf-huruf yang dirasa sulit oleh anak

  • Menulis huruf secara acak sampai membentuk satu kata. 

  • Ulangi kegiatan secara konsisten hingga anak mampu menulis huruf dengan baik

  1. Blending (memadukan)

  • Membaca suku kata

  • Merangkai suku kata menjadi kata yang sesuai

  • Ulangi kegiatan secara konsisten hingga anak mampu membaca minimal dalam bentuk kata

  1. Identifying the sound in words ( identifikasi bunyi kata)

  • Menyuarakan kata dengan lantang, lafal dan intonasi yang tepat

  • Menuliskan tulisan dari bunyi kata yang diucapkan

  • Ulangi kegiatan secara konsisten hingga anak mampu membaca dan menulis ulang kata yang diucapkan.


  1. WHOLE LANGUAGE APPROACH (BAHASA UTUH)

Bahasa utuh berfokus kepada makna, konteks dan pemahaman. Pendekatan membaca dan penguasaan sebagai proses holistik. Aspek utamanya terdiri dari

  1. Makna dan Konteks

Fokus pada makna dan pemahaman. Anak terlibat dalam pengalaman membaca yang autentik dan belajar untuk memahami makna dari konteks, pengetahuan dan isyarat visual. Pemahaman seperti, memprediksi, meringkas, dan membuat hubungan 

  1. Pembelajaran Berbasis Sastra

Anak dikenalkan berbagai teks (puisi, novel, berita dan teks informasi lainnya) dan didorong untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap literasi.

  1. Integritas Bahasa

Pengajaran mengintegrasikan antara membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan yang memungkinkan anak dapat mengembangkan kemahiran berbahasa secara menyeluruh. Aktivitas menulis seperti membuat jurnal, menulis kreatif, tanggapan dan lainnya membantu dalam pengajaran bahasa secara utuh.


PERBANDINGAN METODE JOLLY PHONICS DAN WHOLE LANGUAGE


Perbedaan

Phonics

Whole Language

Penekanan

Pengajaran eksplisit hubungan huruf-bunyi dan keterampilan decoding

Makna, konteks dan pemahaman

Fokus Pembelajaran

Keterampilan fonetik dan penguraian kode tingkat kata

Mendapatkan makna, pemahaman dan kenikmatan

Metode Pembelajaran

Sistematis, terstruktur dan melibatkan pengajaran keterampilan secara langsung

Menggabungkan pengalaman membaca yang autentik dan mendorong keterlibatan aktif dalam teks

Pendekatan Kombinasi

Banyak pendidik yang merekomendasikan pendekatan yang seimbang antara penggabungan unsur fonik dan bahasa utuh. Bertujuan untuk penguatan dasar dalam keterampilan decoding sekaligus menumbuhkan pengembangan pemahaman, kelancaran dan kecintaan terhadap membaca.


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE JOLLY PHONICS DAN WHOLE LANGUAGE


Pendekatan 

Jolly Phonics

Whole Language

Kelebihan

  1. Menyediakan kerangka kerja bagi anak dalam mengeja

  2. Mengajarkan anak dalam melafalkan kata-kata baru dan membangun kosakata

  3. Dapat membantu bagi pembaca yang kesulitan atau anak-anak dengan disleksia yang memungkinkan mengalami kesulitan dalam pengenalan kata

  1. Mendorong kecintaan terhadap literasi

  2. Anak terhubung dengan teks dan dapat berpikir kritis tentang apa yang mereka baca

  3. Membantu anak dalam mengembangan teknik pemahaman.

Kekurangan

  1. Tidak cukup fokus pada pemahaman dan keterlibatan dengan teks

  2. Dapat terlalu fokus pada decoding dan tidak meningkatkan kecintaan dengan membaca

  1. Anak tidak bisa mengeja dan apabila ada kata-kata yang jarang ditemui maka akan menyulitkan bagi anak untuk mengenalnya

  2. Tidak mempersiapkan anak untuk tuntutan teks yang lebih rumit


Perbedaan utama dari kedua metode ini adalah fokusnya. Fonik menekankan pada penguraian kata dengan mengajarkan hubungan huruf-bunyi, sedangkan bahasa utuh mengutamakan makna dan pemahaman melalui pemaparan terhadap teks asli. Fonetik menawarkan pendekatan secara sistematis dan terstruktur untuk membaca dengan memberikan pengajaran keterampilan dan aturan eksplisit. Bahasa utuh mendorong pemaparan alami terhadap berbagai teks, yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan membaca dan menulis secara organik.


Referensi:

Anggraeni, Suci., Suyono., Kuswandi. 2019. Metode Jolly Phonics sebagai Metode Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, Teori, Penelitian dan Pengembangan. UNM: Malang. Vol: 04, No. 1. Hal: 91-95. DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI.

DOT&LINE. 2023. Phonics vs Whole Language Approach: Which is Better?. DnL. Diakses pada 10 Mei 2025. dotandlinelearning.com


Komentar