METODE HUGELKULTUR
Author: Farida RosyadiDESKRIPSI HUGELKULTUR
Hugelkultur adalah salah satu sistem permakultur, secara etimologi “hugelkultur” berasal dari kata jerman yang berarti “hugel” berarti “gundukan” dan “kultur” berarti “budaya” secara keseluruhan disebut dengan mound culture. Hugelkultur adalah metode permakultur yang memanfaatkan dekomposisi kayu. Metode ini menggunakan sistem gundukan tanah yang berisi kayu lapuk, ranting, kompos, dan bahan organik lainnya yang digunakan sebagai media tanam dengan memperhatikan tidak adanya bahan yang mengandung alelopati. Asal mula hugelkultur pertama kali dideskripsikan oleh Sepp Holzer, seorang ahli pertanian Austria dalam bukunya Sepp Holtzer’s Permaculture. Sistem ini dapat diterapkan di lahan yang drainasenya terganggu, kekurangan sumber air, lahan perkotaan dengan tanah yang padat dan kelembapan terbatas.
MANFAAT HUGELKULTUR
Tujuan utama hugelkultur adalah mengadopsi siklus nutrisi dari alam yang ditiru dari proses dekomposisi kayu dan kapasitas penahan air yang tinggi dari detritus organik. Selain itu dapat meningkatkan struktur bedengan, sifat drainase dan efisiensi spasial (penggunaan ruang). Berikut manfaat dari penggunaan metode hugelkultur:
1. Mampu menahan kapasitas penahan air yang tinggi.
2. meningkatkan drainase
3. Meningkatkan kualitas tanah
4. Membantu mempertahankan kelembapan tanah
Berdasarkan penelitian dari Universalist Unitarian Chruch of Bowling Green, Kentucky menunjukkan bahwa sampel dari penggunaan metode hugel mengandung 59% air/gr sedangkan penanaman lahan tanah datar dapat menampung air 33% air/ gram. Selain itu dalam penelitian dari Laffoon Megan, (2016) menunjukkan bahwa metode hugelkultur mampu menahan air lebih banyak dibandingkan dengan tanah datar dengan ukuran kuantitatifnya dalam satu hektar hugel dapat menampung 3-10 kali lebih banyak air dibandingkan dengan tanah datar. Hal ini menunjukkan bahwa metode hugelkultur mampu menyerap air dan menjaga kelembapan tanah lebih baik dibandingan dengan metode pengolahan lahan secara tradisional ataupun konvensional.
TEKNIK PEMBUATAN HUGELKULTUR
References:
Laffoon, Megan. (2016). A Quantitative Analysis of Hugelkultur and Its Potential Application on Karst Rocky Desertified Areas in China. Honor College Capstone Experience/ Thesis Projects. China: Western Kentucky University.
http://digitalcommons.wku.edu/stu_hon_theses/602
Miles, Melissa. (2010). The Art and Science of Making a Hugelkultur Bed - Transforming Woody Debris Into a Garden Resource. MatterofTrust.org. Retrieved from: hugelkulturmoftarchive.org
VegoGarden. (2023). How to Fill Raised Garden Beds with Soil and Save Money. VergoGarden. Retrieved from: vegogarden.com
Komentar