BELAJAR DARI IBNU SINA: KUNCI MENGEMBANGKAN DIRI JADI PRIBADI UNGGUL

Belajar dari Ibnu Sina: Kunci Mengembangkan Diri Jadi Pribadi Unggul


Biodata Singkat Ibnu Sina

Nama           : Abu Ali AL-Husain Ibnu Abdillah Ibn Hasan Ibnu Ali Sina

Dikenal        : Ibnu Sina, Avicenna

Nama lain    : Sharaf Al-Mulk, Hujjat Al Haq, Sheikh Al-Rayees

Kelahiran     : Afshona, Uzbekistan, 22 Agustus 980 M

Wafat           : Hamedan, Iran, Juni 1037

Orang Tua    : Abdullah (Ayah), Setareh (Ibu)

Karya           : Kitab Qanun fi Al-Tibb (Canon of Medicine)

Julukan        : Bapak Kedokteran Modern

Ibnu sina merupakan anak dari mazhab Islamiyah yang terbiasa mendengarkan bahasan ilmiah dan filsafat. Ayahnya gemar mempelajari ilmu filsafat, astronomi, matematika dan lain sebagainya sehingga Ibnu Sina sudah terbiasa sejak dini terkait pembahasan ilmu. Hal inilah yang membuat Ibnu Sina belajar secara otodidak.

Riwayat Pencapaian Ibnu Sina

Usia 10 tahun: Hafal Al-Quran, mempelajari ilmu logika (buku isagoge, porphyry, Eucliddan AL-Magest Ptolemus) dibimbing oleh Abu Abdellah Natili, mendalami ilmu agama dan metaphysics Plato dan Aristoteles.

Usia 16 tahun: Terjun dalam pelayanan orang sakit, belajar teori kedokteran karena senang dan berpendapat bahwa kedokteran lebih mudah daripada ilmu matematika, metafisika, astronomi dan ilmu lainnya.

Usia 18 Tahun: Praktek langsung mengobati dan melakukan perawatan terhadap pasien. Merawat Raja Bukhara Nuh bin Mansur.

Usia 20 tahun: Diangkat sebagai Menteri di Istana Syam Al-Daulah, sebagai politikus dan tetap menghasilkan tulisan dan berkarya dengan berbagai buku sebagai pengetahuan.

Rahasia ketercapaian dari ibnu sina adalah lingkungan yang mendukung, keinginan kuat, gigih dan iman yang kuat. Lingkungan yang terbentuk di sekeliling Ibnu Sina dari adanya pertemuan para ilmuan dari rekan ayahnya ibnu sina yang membuat Ibnu Sina terbiasa dengan menyukai berbagai hal keilmuan. Ciptakan lingkungan yang dapat mendukung potensis diri kita dengan memulai dari hal-hal kecil dan berkelanjutan.

Karya-Karya Ibnu Sina

  1. Kitab Al-Syifa: buku penyembuhan
  2. Mukhtasar al-Awshat: ringkasan tengah
  3. Al Mabda wal-Ma'ad: Masa awal dan masa kembali
  4. Kitab al-Ma'ad: buku masa kembali
  5. Al-Arsyad al-Kulliyah: Observasi umum
  6. Mukhtasar al-Majisti: ringkasan almagest, protomaeus
  7. Mantiq al-Masyriqin: logika timur
  8. Kitab al-Hidayah: buku hidayah
  9. Kitab al-Qulanj: buku tentang kolik/sakit perut
  10. Al-Adawiyat al-Qalbiyah: Pengobatan jantung
  11. kitab al-insyaf: buku penghakiman diri
  12. Al-Najat: buku doa, ringkasan kitan AL-Syifa untuk orang terpelajar yang ingin mengetahui dasar-dasar ilmu hikmah secara lengkap.
  13. Al-Qanun fi al-Thibb: Ilmu kedokteran terbagi dalam 5 kitab berisi disiplin ilmu medis dan nama jenis-jenis penyakit dan sebagainya
  14. Al-Insyarat Wa Al-Tanbihat: Kitab ilmu logika dan hikmah
  15. Fi Aqsami Al-Ulumi AL Aqliyyah: Kitab bidang ilmu fisika
  16. Lisanu Al-Arab: kitab sastra aran mencapai 10 jilid
Ibnu sina dikenal sebagai ahli bidang kedokteran, tercatat dalam sejarah intelektual ada 450 judul tulisan dan hanya 240 judul yang masih sampai saat ini.

Keteladanan Ibnu Sina

  • Kecerdasan dan minat belajar tinggiIbnu Sina menunjukkan kecerdasan luar biasa di usia dini dan mampu menguasai berbagai ilmu termasuk Al-Quran, sastra, matematika, geometri, fikih, sains dan kedokteran.
  • Ketekunan dan kegigihanTidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan terus berusaha mengembangkan pengetahuannya
  • Kreativitas dan inovasi, Ibnu sina memapu menghasilkan  karya ilmiah yang monumental termasuk kitab The Canon of Medicine sebagai rujukan utama dalam dunia kedokteran selama berabad-abad.
  • Integritas dan etika, Selalu berusaha mencari kebenaran dan memberikan manfaat bagi orang lai
  • Kemampuan berpikir kritis, Ibnu Sina mampu berpikir kritis dan analitis dalam menghadapi berbagai masalah
  • Mengintegrasikan ilmu agama dan filsafat, Berusaha mendamaikan pemikiran filosofis dengan ajaran agama islam, yang menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan keimanan dapat berjalan beriringan.
  • Berorientasi pada keseimbangan, Ibnu Sina menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek fisik, emosional dan spiritual dalam kehidupan manusia yang sejalan dengan konsep Pendidikan holistic

Quote Ibnu Sina

“Saat Anda sedang marah, janganlah menjawab persoalan”

“Jika Anda tidak bisa membuat hati orang lain gembira, jangan pula membuat mereka merasakan duka”

“Ketika kebodohan lebih menguasai kesadaran, maka kesadaran punya hak untuk menjalankan hal terbodoh”

“Tidak ada penyakit yang dapat disembuhkan, kecuali rasa malas. Tidak ada obay yang tidak berguna kecuali kekurangan ilmu pengetahuan”

“Waktu merupakan fitur kenangan dan harapan kita”

"Khawatir adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh pengobatan dan kecabaran adalah awal dari kesembuhan”

Reference:

Dluha, M. Wildan Syamsu. 2019. Biografi Ibnu Sina (Bapak Kedokteran Modern). Malang: Universitas Negeri Malang

Fatyasin, M. Luthfi Nur. 2025. Mengenal Bapak Kedokteran Dunia, Ibnu Sina. Artikel Kanwil DJKN Kalimantan Barat. Kalimantan Barat: Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

 Muhtar. 2023. Mengenal Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern Dunia. Artikel UICI. 

Komentar