BRAINROT: KENALI DAMPAK & BAHAYA STIMULASI DIGITAL BERLEBIH

 BRAINROT: KENALI DAMPAK & BAHAYA STIMULASI DIGITAL BERLEBIH


Fenomena brain rot (kemunduran mental) yang diakibatkan oleh penggunaan teknologi yang berlebihan yang dapat membatasi kemampuan berpikir tingkat tinggi karena berkurangnya interaksi tatap muka. Paparan digital yang berlebih dan overstimulasi dapat menyebabkan penurunan kecerdasan kognitif khususnya dapam pengendalian perhatian (fokus) yang merupakan faktor penting dalam proses pendidikan. Remaja sekarang menghabiskan 7-14 jam/hari penggunaan gadget hanya untuk hiburan. Hal ini akan membahayakan bagi masa depan generasi berikutnya, sehingga perlu adanya pemahaman mengenai dampak penggunaan gadget dengan screen time yang berlebih dan konsumsi konten yang kurang edukatif. Overstimulasi media digital (video game, short video, media sosial) dapat secara signifikan membahayakan hubungan korteks prefontal dan striatum yang bertanggung jawab atas pengendalian perhatian sukarela. 

Fungsi Otak bagian Korteks Prefrontal

  1. Fungsi Eksekutif: perencanaan, penyelesaian masalah, pengorganisasian, pengambilan keputusan, pemikiran abstrak, pengaturan perhatian dan memori kerja (kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi sementara)
  2. Regulasi Emosi: pengendalian emosi seperti menenangkan diri dalam situasi stress atau pengelolaan rasa marah, melalui interaski dengan sistem limbik
  3. Pengendalian Implus: mendorong individu mengontrol dorongan instan dan memilih tindakan yang lebih rasional, penting dalam mengambil keputusan.
  4. Interaksi Sosial: memahami norma sosial, empati dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial
  5. Pembentuk Kepribadian: kemampuan membedakan hal yang baik dan buruk serta merancang masa depan.
  6. Bahasa dan Intelijen: mengatur proses bicara spontan, ekspresi narasi, kefasihan verbal serta ekspresi verbal, ingatan, abstraksi dan pemahaman hubungan spasial.

Fungsi Otak Bagian Striatum

  1. Fungsi motorik: mengedalikan, mengoordinasikan berbagai aspek kognisi termasuk perencanaan motorik dan tindakan, serta mengatur inisiasi dan inhibisi kontrol motorik. Sebagai dorongan untuk menghasilkan gerakan terampil dan terkoordinasi.
  2. Penghargaan dan Motivasi: reward system, berkaitan dengan motivasi dan proses emosional.
  3. pengambilan keputusan: berperan dalam pengambilan keputusan terutama yang berkaitan dengan penghargaan dan konsekuensi perilaku.
  4. Pembelajaran: Terlibat dalam pembelajaran motorik dan pembelajaran implisit.
Secara fungsional korteks prefrontal dan striatum bekerja sama dalam berbagai perilaku kompleks, termasuk pengambilan keputusan, pembelajaran dan kontrol perilaku. Apabila fungsi otak ini tidak digunakan secara berkelanjutan maka akan berdampak pada perilaku dan kesuksesan seseorang. Konten digital dirancang dengan stimulasi tinggi yang menyebabkan "attention hijacking" dampaknya pada sistem dopamin anak yang terbiasa dengan hiburan instan sehingga membuat kegiatan yang lebih lambat seperti membaca atau pendidikan disekolah terasa membosankan dan kurang memotivasi. Sehingga perlu adanya batasan penggunaan gadget yang mengandung unsur hiburan berlebih. 

Bahaya Penggunaan Media Digital Berlebih

  1. Multitasking digital dapat mempengaruhi kemampuan perhatian fokus otak pada berbagai dimensi.
  2. Mudah merasa frustasi, stress, kehilangan semangat motivasi atau mudah teralihkan perhatian saat menghadapi tugas yang menuntut kefokusan. Mengganggu mental individu.
  3. Menurunkan tingkat kefokusan pada tugas yang membutuhkan kefokusan perhatian berkelanjutan. Gejala zoning out kehilangan fokus tanpa disadari. embatasi kemampuan untuk mendapatkan kembali konsentrasi
  4. Mengganggu kesehatan fisik seperti kelelahan mata, sakit kepala dengan adanya paparan layar yang berkepanjangan.
  5. Perubahan reward system di orak dengan overstimulasi  pada paparan media konsumtif konten visual cepat mengikis sistem pengendalian dopamine reward otak, mengurangi fokus otak.
  6. Paparan media digital tinggi, mengurangi kontrol atensi internal
  7. Kurangnya intervensi restoratif, gagal mengurangi kelelahan perhatian
  8. Ketergantungan berlebih pada teknologi , mengurangi keterlibatan dalam aktivitas belajar
  9. Kesulitas memfirlter gangguan, meningkatkan kerentanan terhadap gangguan baik fisik maupun mental.
  10. Menurunkan tingkat naratif lisan seseorang karena kurangnya interaksi tatap muka dan menyebabkan pembatasan pemikiran tingkat tinggi.
  11. Cenderung kurang memiliki keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk menulis saar memasuki taman kanak-kanak.
  12. Kosakata, keterampilan komunikasi dan kontak mata berkurang
  13. Keterlambatan perkembangan anak berakibat pada gejala ADHD
  14. Perhatian, pengambilan keputusan dan kontrol kognitif berkurang
  15. kreatif menurun dengan terganggunya fungsi otak dalam memecahan masalah 
  16. Gangguan kejiwaan
  17. Penipisan korteks secara prematur berdasarkan pemindaian otak.

Tingkatan Narasi Seseorang

  1. Record (menhasilkan ide)
  2. Recite (mengatur ide)
  3. Refer (membandingkan ide)
  4. Replay (mengurutkan ide dalam waktu)
  5. Recount (memperkenalkan, mendeskripsikan, mendiskusikan ide)
  6. Report (memperkenalkan, mendeskripsikan, mendiskusikan, merefleksikan)
  7. Relate (pengaturan, karakter, tindakan, hasil, reaksi)

Banyak orang yang tidak mampu mecapai 3 tingkat naratif terkahir (relate, report dan recount)

Rekomendasi screen time oleh WHO

  • Bayi (dibawah 1 tahun): tidak direkomendasikan screen time sama sekali
  • Anak Usia 1-2 tahun: tidak direkomendasikan screen time
  • Anak usia 2-4 tahun: screen time tidak lebih dari 1jam/hari dan lebih dari itu lebih baik
  • Anak dan remaja usia 5-17 tahun: screen time tidak lebih dari 2 jam/hari waktu bermain (tidak termasuk waktu penggunaan untuk kegiatan pendidikan di sekolah)

Reference:

American Optometric Association. 2019. New WHO Guidance: Very Limited Daily Screen Time Recommended for Children under 5. FOCUS: The Future of Optometry is Now. https://www.aoa.org

Lakilaki, E., Puri. R. M., Saputra. A. N. Z., Shawmi. A. N., Asiah. N., Rizky. M. 2025. The Phenomenological Analysis of the Impact of Digital Overstimulation on Attention Control in Elementary School Students: A Study on the 'Brain Rot' Phenomenon in the Learning Process. TOFEDU: The Future of Education Journal. Vol. 4 No. 1: 265-274. https://journal.tofedu.or.id/index.php/journal/index

Sage, Rosmary. 2025. Stop Brain Rot! Why We Must Give Narrative Language Priority. Journal of Research in Education and Pedagogy. Vol.2, No. 2: 163-176. DOI: 10.70232/jrep.v212.54


Komentar