BIOSAKA: KANDUNGAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KANDUNGAN DAN MANFAAT  BIOSAKA


Kandungan Biosaka

Hasil uji laboratorium ramuan biosaka oleh Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk pada Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian RI bahwa biosaka tidak berpengaruh terhadap produksi padi serta mengurangi kebutuhan pupuk 50% hingga 90%. Kandungan makro-mikro nutrient sangat redah sehinga tidak dapat disebut sebagai pupuk/pestisida tetapi biosaka mengandung ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dengan kadar yang cukup tinggi. Sehingga dapat dipertimbangkan efisiensi kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk NPK dapat dikurangi 25% dengan penambahan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah.

Kandungan zat yang berada dalam ramuan biosaka dapat berbeda disesuaikan dengan bahan yang digunakan, Berbagai rumput/ gulma/ daun yang digunakan mengandung beberapa senyawa fitokimia. Berikut senyawa fitokimia yang bermanfaat bagi tanaman:
  1. Alkaloid: melindungi tanaman dari penyakit, serangan hama, sebagai pengatur perkembangan dan sebagai basa mineral untuk mengatur keseimbangan ion pada bagian tanaman.
  2. Flavonoid: mengatur pertumbuhan, sebagai antioksidan dan antibakteri.
  3. Terpenoid: sebagai hormon yang membantu pertumbuhan tanaman, antifeedant serangga dan antibakteri.
  4. Steroid: membantu peningkatan laju perpanjangan sel tumbuhan, merangsang pertumbuhan pucuk daun, meningkatkan resistensi terhadap stress lingkungan.
  5. Tanin: melindungi tanaman dari hama dan antibakteri.
  6. Saponin: antimikroba, menghambat jamur dan melindungi tanaman dari serangan serangga.
  7. Fenolik: melindungi tanaman dari sinar UV-B dan kematian sel, melindungi DNA dari deimerisasi dan kerusakan.
  8. Kuinon: membantu dalam respirasi sel dan fotosintesis, antibakteri, antifungi.
Tabel 1. Kandungan fitokimia pada bahan ramuan Biosaka
No.Jenis tanamanAlkaloidFlavonoidTerpenoidSteroidTaninSaponinFenolikKuinon
1Babadotan+++++++-
2Tutp bumi++++--+-
3Kilatod+++---+-
4Maman ungu-++-----
5Patikan kebo-++++--+
6Meniran-++-++-+
7Anting-anting++-+-+--
8Jelantir+++++++-
9Sembung++++-+++
10Sembung rambat++++--++
11Kirinyuh++-+++--
12Daun kuda-kuda++--++++
13Krokot++++++--
14Rumput arang sungsang+++++++-
15Rumput kancing putih++++++-+

Alkaloid merupakan jenis senyawa sekunder yang mengandung nitrogen dan ditemukan pada tanaman, memainkan peran krusial dalam sifat terapeutik yang diinginkan. Sedangkan kandungan yang termasuk golongan asam amino adalah tirosin, lisin dan triptofan. Senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid menunjukkan sifat yang termasuk antioksidan, anti-inflamasi dan antimikroba yang dapat menunjukkan potensi aplikasinya dalam farmasi, kosmetik, produksi makanan dan pertanian.

Manfaat dan Kelebihan Ramuan Biosaka
  1. Efektivitas reaksi kinerja dapat dilihat 24 jam setelah aplikasi.
  2. Dapat diaplikasikan pada seluruh fase tanaman mulai dari benih sampai panen.
  3. Proses produksi sederhana dan cepat tanpa adanya fermentasi.
  4. Praktis dalam pengaplikasian, 40ml/15 liter untuk luasan 1/4 ha tanaman padi. Spraying dari umur seminggu sampai panen kisaran 7 kali aplikasi.
  5. Dapat digunakan pada seluruh jenis tanaman baik tanaman pangan, hortikultura perkebunan, dan rumput pakan ternak.
  6. Mengurangi penggunaan pupuk kimia 30-70% sehingga hemat biaya.
  7. Bahan baku pembuatan biosaka dapat ditemukan dimanapun.
  8. Biaya pembuatan nol rupiah dan bisa dibuat secara mandiri.
  9. Tidak beracun dan berbahaya.
  10. Meminimalisasi serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
  11. Menjadikan lahan lebih subur.
  12. Meningkatkan produksi dan produktivitas.
Kekurangan Biosaka
  1. Belum adanya standardisasi kandungan senyawa aktif secara kuantitatif, sehingga sulit memastikan konsistensi produk yang menyebabkan penentuan dosis secara tepat.
  2. Berpotensi dalam variabilitas hasil panen karena tidak adanya standardisasi kandungan sanyawa.
  3. Belum adanya regulasi dan sertifikasi produk untuk memastikan keamanan, kualitas dan efektivitasnya.
  4. Ketersediaan dan skalabilitas bahan baku jika membuat dalam skala besar produksi tidak stabil dengan adanya pasokan yang ada.
Secara keseluruhan kekurangan utama dari ramuan biosaka terletak pada kurangnya karakterisasi kuantitatid dan verifikasi ilmiah yang komprehensif untuk menjamin konsistensi efektibitas dan skalabilitas produk. Sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengatasi kekurangan ini karena biosaka sangat berpotensi dalam membantu ketahanan pangan.

Referensi:
Ansar. M., Manurung. R., Barki. H., Suwandi, Pambudy. R., Fahmid, I. M., Sugiharto. U. 2023. Elisitor Nuswantara Biosaka Terobosan Pertanian Berkelanjutan Menuju Tanah Nusantara Land of Harmony. Bogor: IPB Press.
Dian. 2023. Hasil Penelitian BSIP Kementan: Bisoaka Tak Berpengaruh terhadap Produksi Padi. Agrofram Informasi Agribisnis. Received from: https://www.agrofarm.co.id/2023/06/hasil-penelitian-bsip-kementan-biosaka-tak-berpengaruh-terhadap-produksi-padi/
Umam, Syaiful., Padjung, Rusnadi. & Jayadi. M. 2024. Toward Greener Harvests: Unveiling the Synergistic Effects of Biochar and Biosaka on Sweet Corn (Zea may saccharata) Growth, Yield, and Physiology. EDP Sciences. https://doi.org/10.1051/bioconf/202515803010

Komentar