Author: Farida Rosyadi
GOLDEN AGE PENENTU MASA DEPAN ANAK
APA ITU MASA GOLDEN AGE?
Golden age adalah masa dimana anak mengalami perkembangan fisik, bahasa, mental, emosial dan sisi kognitif yang sangat cepat. Masa golden age terjadi pada 0-5 tahun, dimulai sejak dalam kandungan. Dua tahun pertama setelah lahir sangat krusial dalam perkembangan otak anak. Tetapi ada beberapa sumber dari para ahli yang menyatakan rentang masa golden age adalah 0-2 tahun, 0-3 tahun, 0-5 tahun atau 0-8 tahun. Masa-masa ini sangat krusial karena lima tahun pertama, otak anak mencapai 90% ukuran otak dewasa dan miliaran koneksi saraf (sinapsis) terbentuk setiap detiknya. Perlunya orang tua untuk menginvestasikan waktunya dan perhatiannya dalam kehidupan anak usia dini yang nantinya akan memberikan dampak yang signifikan terhadap keberhasilan anak. Olehkarena itu peranan orang tua dan lingkungan sekitar sangat memengaruhi potensi anak kedepannya. Faktor yang dapat mempengaruhi Golden Age ada "3AS":
1. Asih (kasih Sayang)
Perhatian orang tua dan lingkungan
2. Asuh (nutrisi dan kesehatan)
nutrisi, imunisasi dan layanan kesehatan
3. Asah (stimulasi dan pendidikan)
stimulasi dan kesempatan eksplorasi
Orang tua harus mengetahui dan mengidentifikasi potensi yang dimiliki anak dan berperan memberikan stimulasi yang sesuai agar potensi tersebut dapat dikembangkan. Cara mengetahuinya dengan mengidentifikasi bakat dan minat anak. Minat adalah hasrat tinggi seseorang agar dapat mengerjakan semua hal yang menjadi kemauan anak. Minat adalah orientasi utama yang bertujuan untuk melatih bakat dan sangat berpengaruh terhadap bakat anak. Bakat adalah keahlian bawaan sebagai potensi yang bisa langsung dilatih dan dikembangkan untuk bisa terwujud. Identifikasi ini sangat penting untuk menentukan jenjang pendidikan yang sesuai dengan anak sehingga dapat menumbuhkan dan memanfaatkan bakat dengan optimal. Cara mengetahui bakat anak memalui kreatifitas dapat dilakukan dengan hal:
1. Mendukung aktivitas yang disenangi anak
2. Menghargai anak-anak
3. Membangun hubungan yang bermanfaat dengan anak
4. Membuat anak mandiri dalam melakukan sesuatu
5. Memuji karya yang dibuat anak
6. Memberikan peluang terhadap anak agar berpikir kreatif
7. Menstimulus kerja otak melalui diskusi tentang hal yang ringan dan bisa diterima oleh otak anak
8. Membiarkan anak agar bisa menetapkan suatu keputusan
9. Menolong anak dengan mendeteksi kesulitan dengan memberikan penjelasan yang dapay memuaskan otak anak
10. Memberikan ruang yang memadai kepada anak agar dapat bereksplorasi, memberikan contoh dalam membuat karya imajinatif
TANTANGAN DI ERA DIGITAL
1. Paparan gawai (gadget) dan screen time berlebihan
Era digital membuka peluang untuk mengakses dengan mudah informasi tanpa adanya filter atau jangkauan dari orang tua dan hal ini akan menghambat perkembangan sosial-emotional dan fisik anak. Ketergantungan pada layar dapat mengurangi waktu bermain interaktif, eksplorasi lingkungan dan interaksi langsung dengan orang lain, padahal aktivitas ini sangat penting untuk pembentukan koneksi saraf dan keterampilan sosial. Hasil penelitian JAMA Pediatrics menemukan bahwa screen time yang berlebihan pada balita akan berdampak pada skor perkembangan bahasa dan kognitif yang rendah.
2. Informasi berlimpah dan peran orang tua
Banjir informasi pada parenting membuat orang tua kebingungan. Berbagai teori dan saran parenting tersedia semuanya di gawai yang dimiliki tetapi memilah informasi yang akurat dan relevan dengan kondisi sibuah hati menjadi sebuah tugas tersendiri. Maraknya informasi, memungkinkan adanya risiko hanya fokus pada stimulasi kognitif dan melupakan aspek perkembangan emosional dan sosial yang tak kalah penting.
3. Lingkungan sosial yang berubah
Perubahan gaya hidup akibat adanya digitalisasi sehingga akan mengurangi ruang bermain bebas di lingkungan dan terbatasnya interaksi langsung dengan tetangga atau teman sebaya anak. Kemungkinan anak memiliki lebih sedikit kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial melalui bermain bebas dan interaksi kelompok.
Strategi Parenting di Masa Golden Age Modern
dalam mengoptimalisasi masa golden age anak di era modern, orang tua dapay menerapkan berbagai strategi:
1. Batasi screen time dan utamakan literasi langsung
batasi penggunaan gawai sesuai rekomendasi dari ahli, (1) 18 bulan hindari screen time kecuali video call; (2) 18-24 bulan sangat terbatas dan dibawah pengawasan; (3) 2-5 tahun maksimal 1 jam/ hari. Prioritaskan anak waktu bermain bebas, ekplorasi dan interaksi tatap muka yang berkualitas.
2. Pilih konten edukasi yang berkualitas
Jika memutuskan untuk mengenalkan gadget maka orang tua wajib untuk memilihkan onten edukatif yang dapat mendukung perkembangan anak dan selalu ada dalam dampingan orang tua.
3. Fosuk pada 3AS yang seimbang
mendapatkan nutrisi yang cukup (Asuh), stimulasi yang tepat (Asah) dan kasih sayang berlimpah (Asih). Interaksi positif dan responsif dari orang tua adalah kunci.
4. Literasi digital bagi orang tua
Perlunya meningkatkan literasi digital untuk memahami risiko dan peluang teknologi serta menjadi teladan dalam penggunaan gadget yang bertanggung jawab.
5. Ciptakan lingkungan yang kaya stimulasi
Pastikan lingkungan rumah yang kaya akan bahan-bahan bermain yang memicu kreatifitas, seperti balok, buku dan alat mewarnai. Berikan anak kesempatan untuk bereksplorasi di luar ruangan.
References:
American Academy of Pediatrics. (2016). Media and Young Minds. Pediatrics, 138(5). e20162591
Hutton, J.S., Dudley, J., Horowitz-Kraus, T., DeWitt, T. & Holland, S.K. (2020). Associations Between Screen Time and Brain Structure and Function in Preschoolers: A Systematic review/ Jama Pediatrics, 174(11), 1083-1092.
Rijkiyan, Rike Parita., Syarifuddin & Mauizdati, Nida. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Potensi Anak pada Masa Golden Age. Jurnal Basicedu. Vol:6 No.3, 4905-4912. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2986
Komentar